Rasanya budreg banget. Rasanya mbateg banget. Rasanya seperti ingin menjadi ironman berada di tempat yang sunyi, sejuk, angin semilir, banyak sumber mata air, dan banyak stroberi. Beralaskan sabana hijau dan berpayung langit biru yang cerah. Kemudian melepaskan semua ke-budreg-an yang melanda. Ayok fren, ngimpi dulu... 😄
(Budreg, mbateg: jengkel atau marah)
Kalau udah begitu, pasti hawanya pengen main, ya to? Entahlah main ke mana. Nongkrong adalah opsi pertama, kemudian bisa juga ke mall atau ke tempat wisata. Hal itu akan lebih seru kalau dilakukan bersama teman-teman. Tapi kadang-kadang kejadiannya kayak gini... Berkali-kali nanyain ke teman yang sekiranya bisa diajak refreshing bersama, jawabannya nggak ada yang bisa. Bermacam-macam sebabnya, entah kerja, entah jadwal magang, entah udah main sama pacarnya, entah udah ada jadwal tidur siang, entah mau nemenin kucingnya yang lagi bunting soalnya udah masuk masa HPL (Hari Perkiraan Lahir) dan sebagainya. Banyak, lah. Kemudian muncul dua pilihan, nggak jadi jalan atau jalan sendiri?
Aku pribadi, tergantung mood. Kadang setelah ditolak alias nggak dapet jadwal yang pas sama teman, moodku bisa baik-baik aja, tapi bisa juga jadi nggak mood ke mana-mana. Padahal tadinya udah berencana mau ke mana. Kalau udah nggak mood, tujuan akhirnya adalah kasur. Iya, tidur. Kalau mood, ya sudah, aku pergi sendiri. Betul, sendirian. Hal itu juga yang bikin aku meng-iya-kan pernyataan "makin ke sini, makin sedikit temannya". Karena semakin dewasa, semua udah punya kesibukan masing-masing, udah punya helikopter dan jadwal flightnya masing-masing. Dulu mah kita masih rombongan, rame-rame naik angkot. Makanya, setelah aku ngerasa "temanku ternyata itu-itu aja" dalam arti teman yang daket dan berkualitas, rasanya nggak pengen mereka nikah cepet-cepet. Kalau mereka menikah, kayaknya bakal makin susah diajakin nongkrong ðŸ˜
Sebentar, aku... nggak bermaksud begitu, kok...
Aku sebenernya sering jalan sendiri. Kalau lagi budreg atau bosan yang teramat bosan, tiba-tiba suka ada keinginan jalan-jalan. Kadang mengajak teman, kadang memang niatnya jalan sendiri. Karena sendirian, jadi nggak ada rencana mau ke mana, mau ngapain, dan beli apa. Pokoknya bawa uang secukupnya. Biasanya sih ke gramedia atau ke mall, tapi ke mall ujung-ujungnya ke toko buku juga. Sebagai plot, ujung-ujungnya nggak beli buku. Kenapa? Karena memang nggak ada rencana beli buku dan belum ada referensi buku apa yang harus aku beli. Ya, namanya juga jalan-jalan dadakan dan uang secukupnya wkwkw. Paling baca ringkasan yang di halaman belakang buku atau bacain buku yang udah dibuka plastiknya. Hehe.
Kalau jalan tanpa tujuan awal, ya sudah, ngikutin stang motor aja dia mau ke mana. Pernah muterin simpang lima berkali-kali (maaf, tapi nggak menghitung sampai berapa kali). Pernah juga cari jalan dari Pusponjolo biar tembus ke Sam Poo Kong terus ke Unwahas. Kadang muterin bunderan Klipang (aduh, nggak tau namanya) pas sore, soalnya kalau sore banyak yang jual makanan. Siapa tau ada yang menarik, jadi sekalian beli. Hehehe.
Aku jarang foto-foto kalau lagi jalan sendiri. Soalnya bingung dan malu, masa foto-foto sendiri? Hmm maksudnya belum se-PD itu untuk selfie sendirian di tengah keramaian. Jadi kadang fotonya curi-curi, atau bahkan nggak ada foto. Misalnya ini, curi-curi supaya bisa foto di kaca Miniso pas sekitarnya sepi. Ada foto pas di Janji Jiwa juga.
Aku pernah ke Lawang Sewu sendirian tapi juga nggak ada selfie, aku bikin video aja. Habis ke Lawang Sewu terus ke Kota Lama dan sekitarnya. Waktu itu Kota Lama belum seramai sekarang. Nongkrong aja di deket gereja Blenduk. Sungguh, nggak ada kerjaan. Melihat mobil dan motor lalu lalang, anak-anak kecil lari-larian sementara orang tuanya duduk-duduk santai di taman. Tapi aku senang 😊 Kayaknya lain kali kalau aku jalan sendirian harus banyak foto, ya?
- Nggak bingung menentukan ke mana enaknya. Kadang suka spontan "jalan ah" "refreshing bentar ah" "motoran bentar ah" tanpa ada rencana mau ke mana aja. Masalah nanti mau mampir di mana, dipikir sambil naik motor. Walaupun sekadar mampir di alfamart beli cemilan. Hahaha.
- Nggak bingung mau pergi jam berapa dan berapa lama. Paling-paling menyesuaikan jam buka kafe/mall/tempat wisata yang dituju aja.
- Udah pasti kalau habis jalan, rasanya beban, ke-budreg-an dan ke-mbateg-an jadi reda.
Tidak ada komentar: